Jakarta, Mudah tidaknya seseorang untuk menjadi gemuk
dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa di antaranya berhubungan dengan
kebiasaan di pagi hari yang kelihatannya sepele tetapi bisa
memperlambat laju metabolisme.
Beberapa orang tetap langsing
meski banyak makan, sementara beberapa yang lain gampang sekali gemuk
meski sudah membatasi asupan makanan. Perbedaannya ada pada laju
metabolisme yang sering disebut dengan istilah Basal Metabolic Rate
(BMR).
Makin tinggi BMR, makin cepat pula makanan-makanan
dimetabolisme dalam tubuh sehingga tidak menumpuk sebagai lemak. Begitu
pun saat tidak sedang beraktivitas fisik, BMR yang tinggi membuat tubuh
tetap menjalankan metabolisme sehingga tidak kelebihan kalori.
Beberapa kebiasaan di pagi hari yang bisa mempengaruhi BMR adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Fitsugar, Kamis (12/9/2013).
1. Telat makan
Tidak
sarapan merupakan salah satu kebiasaan terburuk yang bisa memperlambat
laju metabolisme, dan akhirnya membuat tubuh menumpuk cadangan kalori
lebih banyak. Saat tidak sarapan, otak akan memberi sinyal pada tubuh
untuk memperlambat BMR agar tubuh punya cadangan energi sampai siang.
Sebaliknya,
sarapan yang dilakukan dalam 1 jam setelah bangun akan memicu proses
metabolisme yang disebut termogenesis, yakni mengubah makanan menjadi
energi. Pastikan sarapan yang cukup agar gula darah stabil karena jika
drop, maka tubuh akan membakar otot untuk menghasilkan tenaga.
2. Tidak olahraga
Penelitian
menunjukkan bahwa tubuh tetap membakar kalori selama 24 jam setelah
berolahraga. Penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga di pagi hari
membakar kalori lebih banyak dibandingkan pada waktu lain sepanjang
hari. Maksimalkan pembakaran kalori dengan latihan kardio interval
berintensitas tinggi.
3. Tidak membentuk otot
Meski
dianjurkan bahwa latihan kardio bisa membuat tubuh membakar kalori
sepanjang hari, latihan pembentukan otot juga penting dilakukan sebagai
rutinitas pagi hari. Menurut penelitian, pembakaran kalori sepanjang
hari akan lebih tinggi jika massa ototnya lebih besar.
Artikel : www.health.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar