Jakarta, Bagi anak usia tiga sampai lima tahun, ketika mulai masuk masa prasekolah, semacam pendidikan anak usia dini (PAUD), terkadang mereka kehilangan jam tidur siangnya. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa tidur siang sangat penting bagi anak usia PAUD, mengapa?
Menurut peneliti dari University of Massachusetts Amherst, berkurangnya waktu tidur siang bisa mengganggu kemampuan anak prasekolah dalam memproses dan mengingat informasi yang mereka pelajari di sekolah.
Para peneliti menguji kemampuan retensi memori 40 siswa prasekolah dengan memberi mereka permainan memori dengan waktu yang sama pada jam sekolah reguler. Anak di kelompok pertama tidur selama 77 menit setelahnya, sedangkan kelompok kedua tidak tidur.
Peneliti menguji daya ingat anak-anak di hari berikutnya. Mereka menemukan bahwa 75 persen anak yang tidur siang, memiliki kemampuan mengingat 10 persen lebih baik dibanding anak yang tidak tidur siang.
"Itu berarti ketika anak-anak kehilangan tidur siang, mereka tidak bisa memulihkan manfaat ini dengan tidur malam mereka. Tampaknya ada keuntungan tambahan saat mereka memiliki waktu tidur setelah jam belajar," tulis para peneliti.
Sementara itu, menurut Rebecca Spencer, asisten profesor psikologi di University of Massachusetts Amhers, hasil ini bisa menjadi bukti ilmiah terkait manfaat dari tidur siang. Pasalnya, selama ini banyak pendidik atau orang tua yang bingung apakah mereka harus mengganti waktu tidur siang anak-anak dengan kegiatan belajar. "Kami berharap hasil ini bisa dijadikan pertimbangan bagi pembuat kebijakan untuk menghasilkan keputusan tentang peluang tidur di kelas. Anak-anak harus diberi kesempatan dan mereka harus didorong untuk tidur dengan menciptakan lingkungan yang kondusif,' kata Spencer dalam sebuah pernyataan.
Dilansir NY Daily News, Selasa (24/9/2013), tidur adalah saat ketika kenangan diproses dan dikonsolidasi. Hal ini dinyatakan Dr Sanjeev Kothare, profesor neurologi di New York University dan direktur NYU Langone's Pediatric Sleep Disorder Center.
Kebutuhan tidur siang memang berkurang seiring tumbuh kembang anak. Anak usia satu tahun biasanya tidur siang dua sampai empat kali, usia dua tahun bisa satu sampai dua kali tidur siang. Sedangkan anak umur tiga tahun atau lebih bisa hanya sekali tidur siang atau tidak sama sekali.
"Meski studi ini relatif kecil, tapi ini menunjukkan bahwa tidur siang bisa meningkatkan memori dan kognisi. Orang harus mulai lebih memperhatikan tidur siang ini, terutama pihak sekolah," kata Kothare.
Ia menambahkan, tak masalah jika anak mendapat tidur siang dengan waktu lebih pendek. "20 sampai 30 menit, yang biasa kita sebut kekuatan tidur siang mungkin cukup untuk mengkonsolidasikan memori anak-anak," pungkasnya.
Penelitian ini diterbitkan di Prosiding National Academy of Sciences.
Artikel: http://health.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar