Kamis, 04 Juni 2015

SEORANG HAMBA NAMUN TERAMAT MULIA

Satu ayat Al-Quran bercerita tentang “Isro’”nya Rasulullah SAW, dan ketika itu disebutkan bahwa Rasulullah SAW itu adalah seorang hamba “bi ‘abdihi”. Begitu juga tentang “Mi’raj”nya Rasulullah SAW beliau sendiri bercerita dengan ungkapan hamba “faauha ila abdihi”.

Sebuah ungkapan pendidikan iman kepada Allah SWT Sang Pencipta dan iman kepada Rasulullah SAW yang seorang hamba namun amat dicintai dan dimulyakan oleh Allah SWT. Pendidikan iman yang amat halus dan cermat. Ungkapan yang mengingatkan kita kepada keberadaan Rasulullah SAW yang sebenarnya yaitu seorang hamba pilihan.

Makna yang tersirat dalam ungkapan indah itu adalah ; Rasulullah SAW menjalani Isra dan Mi’raj. Setinggi apapun Rasulullah meniti perjalanan Mi’raj, dan semulia apapun tempat yang beliau kunjungi, akan tetapi tetaplah Rasulullah SAW adalah seorang hamba yang tidak akan berubah menjadi selain hamba Allah SWT. Itulah Rasulllah SAW yang dalam pengalaman istimewa ini Allah SWT dengan sengaja menggelarinya sebagai ‘hamba’.

Ini sangat sesuai dengan apa yang pernah diperingatkan oleh Rasulullah SAW “laatuhhruuni kamaa athratinnasooro ‘Iisaa ibna Maryama” (artinya : Jangan engkau kultuskan aku seperti orang nasrani mengkultuskan Isa bin Maryam). Pendidikan dari Rasulullah SAW agar kita tidak menyanjung berlebihan kepada Rasulullah SAW seperti yang dilakukan kaum nasrani dalam menyanjung Nabi Isa AS. Yaitu dengan menyanjung dan mengangkat Nabi Isa hingga sampai derajat ketuhanan.
Share:

Senin, 01 Juni 2015

MODEL – MODEL PERENCANAAN PENGAJARAN


A.    Pengertian Model Perencanaan Pengajaran
Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Istilah lain dari “model” juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan.
“Model adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses, seperti penilaian kebutuhan, pemilihan media, dan evaluasi”. (Briggs, 1978).
Hasil akhir dari pengembangan instruksional ialah suatu sistem instruksional, yakni materi dan strategi belajar mengajar yang dikembangkan secara empiris yang secara konsisten telah dapat mencapai tujuan instruksional tertentu.
Pengembangan instruksional ini terdiri dari seperangkat kegiatan yang meliputi perencanaan, pengembangan dan evaluasi terhadap sistem instruksional yang sedang dikembangkan tersebut sehingga setelah mengalami beberapa kali revisi, sistem instruksional tersebut dapat memuaskan hati pengembangannya.
Ada beberapa model pengembangan instruksional, misalnya model pengembangan instruksional Briggs, model Banathy, Model PPSI, Model Kemp, model Garlach dan Ely, dan masih banyak model – model yang belum dibahas.
Model – model tersebut mempunyai banyak perbedaan dan persamaan. Perbedaan model – model terletak pada istilah yang dipakai, urutan, dan kelengkapan langkahnya.
B.     Model – Model Perencanaan Pengajaran
1.      Model PPSI
PPSI merupakan singkatan dari Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional. Model PPSI ini memiliki 5 langkah pokok yaitu :
a.       Tahap 1 : Merumuskan tujuan instruksional khusus
Dalam merumuskan TIK ini ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu :
1)      Menggunakan istilah yang operasional.
2)      Berbentuk hasil belajar.
3)      Berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.
4)      Dalam satu TIK hanya memuat satu perubahan tingkah laku.
b.      Tahap 2 : Mengembangkan alat evaluasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan alat evaluasi ini adalah sebagai berikut :
1)      Menentukan jenis tes yang akan digunakan untuk mengukur tercapai tidaknya TIK
2)      Menyusun butir tes (item soal) untuk menilai masing – masing TIK
c.       Tahap 3 : Menetapkan kegiatan belajar dan materi pelajaran
Kegiatan yang harus dilakukan adalah :
Share:
Jasaview.com

Dilihat 30 Hari Terakhir

Jasaview.com
Jasaview.com