Selasa, 06 Januari 2015

Ismail Zaman Ini

Nabi Ibrahim AS adalah pelopor sebuah perjuangan dan pengorbanan. Jika kita cermati dari peristiwa penyembelihan Nabi Ismail AS. Setidaknya ada dua hal yang perlu kita hadirkan dibalik cerita korban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pertama adalah, tidak ada pengorbanan yang berarti jika tidak didasari keimanan dan ketulusan kepada Allah SWT. Pengorbanan yang didasari dengan iman dan ketulusan tidak akan dirasakan berat biarpun bagi yang lainnya terasa berat. Dihadapan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail adalah seorang putra tercinta yang kehadirannya dinanti-nanti sejak puluhan tahun. Dan setelah hadir, dan semakin dalam dirasakan kehadirannya dengan hatinya tiba-tiba mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih putra tercintanya. Mendapatkan perintah seperti ini Nabi Ibrahim AS tidak merasa keberatan, karena imannya yang berbicara. Disadari bahwa anak ini adalah karunia dari Allah SWT sekaligus amanat. Jika karunia harus diambil sesuai janji Allah SWT tentu karena Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Sebab tidak ada nikmat Allah SWT yang dicabut secara sesungguhnya dari seorang hamba yang beriman. Dan amanat jika ternyata diambil kembali oleh Allah itu artinya justru karena Allah SWT kasih dan sayang kepada hambanya, tidak ingin membebani hambanya sesuatu yang memberatkannya.
Share:

Kamis, 01 Januari 2015

Pendidikan Yang Sesungguhnya

Pendidikan sejati adalah orientasi hati.
Kecerdasan tidak bisa menjadi jaminan keberhasilan didalam pendidikan(tarbiyah).Betapa banyak orang mengeluh karena kenakalan seseorang yang cerdas. Ilmu yang memadai tidak bisa menjadi jaminan bahwa seseorang telah benar-benar mendapatkan tarbiyah.

Sebagian kaum yahudi yang 100% percaya bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang akan di utus di akhir zaman (karena berita itu telah termaktub didalam kitab suci mereka). Akan tetapi disasat tiba waktu kehadiran Nabi Muhammad SAW ditengah-tengah mereka tidak mudah bagi merka untuk menerimnya. Itu bukan karena mereka tidak tahu kalau beliau itu adalah Nabi yang merena nanti-nanti. Tetapi karena ada yang salah didalam tarbiyah maka ilmunyapun tidak membantu mereka untuk menginsafi keberadaan Nabi Muhammagd SAW sebagai Nabi. Kesalahan tarbiyah tersebut menyebabkan kekosonga hatinya dari sifat insaf dan akhirnya datang penggantinya sifat takabbur dan dengki kepada Nabi Muhamad SAW.

Medan tarbiyah adalah didalam hati, dan karena tempatnya adalah hati sulit sekali untuk dideteksi penyakit-penyakitnya. Yang terlahir dari tindak-tanduk itu hanya pancaran dari apa yang ada di dalam hati. Tidak mudah bagi orang yang melihat pancaran itu untuk membedakan apakah itu pancaran yang sesungguhnya atau palsu.
Share:
Jasaview.com

Dilihat 30 Hari Terakhir

Jasaview.com
Jasaview.com