Selasa, 25 Maret 2014

Kiat Memiliki Hati yang Unggul


“Hati adalah raja” ungkapan yang sudah sering kita dengar. Hati adalah raja yang dapat menggerakkan semua anggota tubuh kepada apa yang dikehendaki sesuai kondisinya, apakah ia sehat, tegar, lemah, atau sakit.

Hati yang sakit cenderung kepada hal-hal yang negative. Hati yang lemah tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap satu pekerjaan sehingga sang empunya tidak dapat optimal melakukannya.

Hati yang unggul adalah hati yang sehat dan tegar. Ia akan selalu membimbing seseorang kepada perilaku baik, tidak aniaya terhadap sesama, kerja keras, optimis dan tawakkal. Tidak mudah digoyahkan. Cacian dan hinaan manusia tidak akan berefek terhadap komitmennya.
Semua orang tentu ingin memiliki hati yang unggul ini. Berikut ini beberapa cara untuk memiliki hati yang unggul:

1. Memperkuat iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan hari akhir.

Dengan cara banyak-banyak mengingat kematian serta balasan kebaikan dan keburukan setelahnya. Ibnu Mas’ud pernah berpesan, “Kalian berada di perlintasan siang dan malam, dalam ajal yang terus mendekat, dan amalan yang akan tetap dicatat. Sedangkan kematian akan datang tiba-tiba. Barangsiapa yang menanam kebaikan, maka ia akan memanen suatu yang menggembirakan. Dan barang siapa yang menanam keburukan, maka ia akan memanen penyesalan.” [Siyaru A’lamin Nubala’: I/497]

2. Takut kepada Allah.

Rasa takut kepada Allah akan menjadi kekuatan yang mencegah dari berlaku durhaka terhadap-Nya. Jika terjerumus ke dalamnya, rasa takut tersebut akan mendorongnya untuk mencari sebab ampunan dan kafarahnya, sehingga ia tidak berada dalam kemurkaan-Nya. Kemudian dia bertaubat, beristighfar, dan memperbanyak kebaikan agar menghapuskan kesalahan-kesalahannya.
Share:

Senin, 10 Maret 2014

Subhanallah !!! Begitu Utamanya Doa Bag. III/III

Salam Silaturrahmi........

Kawan,  waktu, keadaan dan tempat merupakan salah satu hal yang tidak pernah lepas dari kita, bisa dibilang itu merupakan hal wajib yang harus ada, tanpanya kita kita bisa apa-apa. Misalnya saja kalau ingin makan waktunya dalam keadaan masih kenyang, tempat makannya ngak bersih, nah lo..., keadaanya ngak tepatkan buat makan. Contoh lain, kalau kita ingin shalat, waktu, keadaan dan tempatkan sudah diatur sesuai syariat, satu saja hal tersebut tidak sesuai, yang pasti shalat kita tidak bakalan diterima. Begitu juga dengan doa kawan.
Nah..kawan, kali ini ingin berbagi waktu, keadaan dan tempat-tempat yang makbul untuk berdo’a ???

1.     Malam al-Qadar (Lailatul-Qadar)
2.    Akhir malam (waktu shalat tahajud)
3.    Sesudah shalat wajib lima waktu
4.    Di antara adzan dan iqamah
5.    Satu saat pada setiap malam
6.    Ketika adzan untuk shalat wajib
7.    Ketika turun hujan
8.    Ketika berperang di jalan Allah
9.    Satu saat pada hari Jum’at. Pendapat paling kuat bahwa saat tersebut adalah akhir waktu shalat Ashar pada hari Jum’at dan bisa juga pada waktu khutbah dan shalat (Jum’at)
Share:
Jasaview.com

Dilihat 30 Hari Terakhir

Jasaview.com
Jasaview.com