Selasa, 31 Desember 2013

Islam Menghukum Dengan Keindahan


Keindahan Islam sering dihadirkan oleh musuh-musuh Allah atau orang yang didalam hatinya masih tersembunyi keraguan akan keagungannya. Sering keindahan Islam diplesetkan dengan sesuatu yang mengerikan dan menakutkan. Seperti hukuman rajam, qishos dan mati bagi orang murtad. Tetapi jika disadari sepenuhnya semua itu ditegakan demi keindahan bangsa manusia itu sendiri. Seperti orang yang dihukumi oleh Islam sebagai orang yang murtad (keluar dari agama Islam) maka yang harus ditegakkan oleh pemerintah Islam adalah memberikan hukuman kepada orang tersebut dengan hukum bunuh. Akan tetapi musuh Allah menghadirkan hukuman ini dengan sesuatu yang menyeramkan bukan dengan keindahan. Jika orang yang mengerti Islam, keagungan Islam dan keindahan Islam maka akan sangat mudah memahami keindahan hukum bunuh bagi orang yang murtad. Sesungguhnya di dalam Islam jika ada orang yang keluar dari agama Islam memang harus dibunuh, akan tetapi ketahuilah bahwa orang tersebut tidak langsung dibunuh.

Dalam persoalan ini ada istilah “Istitab” yaitu mengajak bertaubat orang-orang yang akan dihukum tersebut dengan duduk bersama dan diingatkan untuk kembali kepada Allah SWT. Dan sebisa mungkin dihadirkan sesuatu dan sebab yang bisa menjadikan dia sadar dan kembali kepada kebenaran. Karena kematian seorang yang murtad bukanlah tujuan ditegakkanya sebuah hukuman akan tetapi tujuan yang sesungguhnya adalah agar dia kembali kepada jalan yang benar, kembali kepada kerinduan kepada Allah SWT. Jangan sampai dia terus terjerumus dalam kekafiran yang menjadikan dia kekal abadi di dalam neraka jahannam.
Share:

Senin, 23 Desember 2013

Membentengi Aqidah Ahlissunnah

Muqoddimah

Sesuatu yang paling berharga yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba adalah aqidah yang benar. Maka ilmu yang membahas tentang aqidah yang benar adalah ilmu yang amat penting dibandingkan ilmu-ilmu yang lainya. Dan diskusi-diskusi yang diadakan jika hal itu untuk membela dan menjaga aqidah yang benar maka itu adalah sebaik-baik diskusi. Saat ini kami sungguh sangat berbahagia jika pada kesempatan ini kami para alim ulama untuk bersama-sama mendiskusikan aqidah dan bagaimana upaya kita untuk menjaga aqidah umat. Kami yakini bahwa kita semua akan senantiasa dalam lindungan dan pertolongan Allah sesuai janji Allah


وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ


“Dan mereka yang bersungguh-sungguh mencari kebenaran-Ku sungguh Aku akan memberi petunjuk kepada mereka” (Al-Ankabut Ayat 69).

Menjaga aqidah umat adalah sebaik-baik hadiah yang diberikan oleh para ulama kepada mereka kapan dan dimanapun berada. Lebih-lebih disaat merebaknya fitnah-fitnah yang menggerogoti aqidah-aqidah seperti yang kita rasakan dan saksikan pada saat ini. Bahkan ada diantara kita yang sudah keropos aqidahnya namun ia tidak merasa tergerogoti. Umat islam adalah umat yang besar akan tetapi sering lengah dengan jumlah yang besar ini sehingga kadang-kadang kita kurang mencermati hal-hal yang disusupkan musuh-musuh Allah dalam tubuh umat Islam. Maka dalam kesempatan pertemuan ini kami ingin menghadirkan sekilas tentang aqidah yang benar untuk bisa menjadi bekal bagi kita didalam menegakkan dan menjaga aqidah umat Islam dunia dan Indonesia khususnya yang Alhamdulillah dari generasi ke gernerasi mereka pada aqidah yang benar yaitu ahlu sunnah wal jamaah.
Share:

Jumat, 20 Desember 2013

MEMBANGUN DENGAN CINTA

http://www.buyayahya.org
Diceritakan bahwa pada suatu ketika Al-Imam Muhammad Albaqir mendengar berita tentang perzinaan. Seketika itu juga wajah beliau berubah menjadi pucat dan bibir bergetar yang disertai titikan air mata. Lalu perlahan beliau berkata : "mereka adalah umat nabi Muhammad SAW".

Padahal beliau tidaklah mengenal orang yang telah berzina itu akan tetapi yang beliau sadari adalah bahwa yang terjatuh dalam zina tersebut adalah umat Nabi Muhammad SAW. Maka beliau pun menyesal dan menangisi hal itu. Apa yang telah dilakukan oleh Al-Imam Muhammad al-baqir adalah penerapan dari makna Hadits Nabi SAW "tidak sempurna iman seseorang dari kalian sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai untuk diri kalian sendiri".

Jika kita melihat kesalahan terjadi pada saudara kita hendaklah kita melihat mereka dengan mata kasih dan disertai dengan do'a-do'a demi kebaikanya. Sebab jika bukan karena perlindungan Allah pada kita maka kesalahan itupun bisa saja terjadi pada diri kita.

Akan tetapi yang sungguh mengerikan adalah disaat kita melihat seseorang terjerumus dalam kemaksiatan justru kesombongan kitalah yang muncul. Lalu terlalu cepat kita menilai mereka dengan picik dan merendahkannya. Hal ini dikarenakan pandangan kita yang picik kepada oranglain dan merasa bahwa kita lebih baik daripada orang lain. Dan banyak dari kita tidak menyadari bahwa hal itu merupakan sebuah kesombongan tersembunyi.
Sungguh makna ketulusan akan menghantarkan seseorang untuk semakin baik kepada sesama, merindukan yang lainya agar mendapatkan kebaikan seperti yang telah ia peroleh.
Share:

Rabu, 11 Desember 2013

SEORANG MUKMIN KECIL

Manakala Umar Bin Khatab menjadi Amirul Mukminin, dia merasakan tanggung jawab yang diamanatkan kepadanya sangatlah sulit dan berat. Dia harus berjaga setiap malam untuk mengurusi dan memperhatikan keaadaan seluruh penduduknya, sedangkan pada saat yang sama dia juga memikul tugas untuk menyiarkan agama Islam ke seluruh dunia, dan mengirimkan tentara perang untuk melawan tentara Persia dan tentara Romawi...

Dia sama sekali tidak ingin memiliki sasuatu apapun yang ada di dunia ini, dia hanya berusaha untuk mempersiapkan kehidupannya di akhirat kelak, beribadah, dan banyak berzikir kepada Allah SWT.

Manakala Umar bin Khatab berjalan keluar dari Madinah Al-Munawwarah berkeliling kesana-kemari untuk melihat keadaan kaum Muslimin, yang jauh dari kota Madinah, ibukota pemerintahannya, dia berjumpa dengan seorang hamba sahaya kecil yang sedang menggembalakan domba. Umar merasa tertarik untuk berbincang-bincang dengannya.

Penggembala kecil itu tidak mengetahui bahwa orang yang akan mengajaknya berbincang-bincang adalah Amirul Mukminin, seorang Khalifah pengganti Rasullullah SAW.

Umar tergerak hatinya untuk menguji hamba sahaya kecil panggembala domba itu. Umar lalu berkata kapadanya sambil menunjuk seekor domba yang gemuk.
Share:

Sabtu, 07 Desember 2013

Dzikrul Maut, Cukuplah Kematian Sebagai Nasehat

Semua Pasti Merasakan
Sahabat Rijal,

Barang kali kita sering mendengar atau menjumpai fenomena, orang yang datang kepada orang yang diseganinya untuk meminta nasehat, meskipun hanya satu kata. Tentunya dengan harapan bahwa nasehat itu akan berguna baginya dalam hidup di dunia maupun akherat kelak. Lantas, apa kira-kira jawaban yang tepat, singkat dan padat untuk pertanyaan tersebut ?

Rosululloh Saw pernah bersabda : “Cukuplah kematian sebagai nasehat”

Ya, kematian … sebuah kata yang sangat tepat untuk mewakili jawaban atas semua permintaan nasehat dari seseorang. Kematian … satu kata yang singkat tapi sarat makna dan penuh dengan pelajaran dan hikmah.

Ketika disebut kata kematian maka yang terbetik di benak adalah berpisahnya ruh dengan jasad, berpindahnya seseorang dari semua kesenangan dunia menuju alam lain yang dia sendiri tidak tahu apakah menyenangkan atau sebaliknya dan proses awal seseorang menginjakkan kaki di alam akherat.
Share:
Jasaview.com

Dilihat 30 Hari Terakhir

Jasaview.com
Jasaview.com