Sabtu, 25 Mei 2019

BENTENG & SENJATA AMPUH MELAWAN SYETAN


Sesungguhnya seluruh kekuatan, kekuasaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah Pencipta alam.

Oleh karena itu, seorang hamba yang ditolong dan dilindungi Allah, maka tidak ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.

Sehingga senjata pertama dan terutama bagi seorang mukmin untuk menghadapi syetan, ialah dengan beriman secara benar kepada Allah, beribadah dengan ikhlas kepada-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, dan beramal shalih menurut aturan-Nya, lewat Sunnah Rasul-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitakan, setan tidak memiliki kekuasaan terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman dan mentauhidkan-Nya.

Allah berfirman :

"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah".[An Nahl : 99, 100].

Ibnul Qayyim menjelaskan, ketika Iblis mengetahui bahwa dia tidak memiliki jalan (untuk menguasai) orang-orang yang ikhlas, maka dia mengecualikan mereka dari sumpahnya yang bersyarat untuk menyesatkan dan membinasakan (manusia).

Disebutkan dalam Al Qur`an, Iblis mengatakan.

"Demi kekuasaanMu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlas di antara mereka". [Shad : 82, 83]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang sesat" [Al Hijr : 42]

Maka ikhlas adalah jalan kebebasan, Islam adalah kendaraan keselamatan, dan iman adalah penutup keamanan.

والله أعلمُ بالـصـواب
Share:

Sabtu, 18 Mei 2019

Pilih Mana !!! Khawatirkan Rezekimu Atau Amalmu



Janganlah khawatirkan rezekimu, karena Allah sudah menjaminnya untukmu, tapi khawatirkan amalanmu, karena Allah tidak menjaminmu masuk surga

Sahabat, rezeki kita sudah diatur dan sudah ditentukan. Kita tetap berikhtiar. Namun tetap ketentuan rezeki kita sudah ada yang mengatur. So, tak perlu khawatir akan rezeki.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”
(HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)

 Ibnul Qayyim berkata,
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti –dengan rahmatNya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu"
(Al Fawaid)

 Sahabat, ingatlah! Rezeki selain sudah diatur, juga sudah dibagi dengan adil.
Allah Ta’ala berfirman,

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

“Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.”
(QS. Asy Syuraa: 27)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
“Allah memberi rizki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 553)
Share:

Rabu, 15 Mei 2019

WAHAI PARA WANITA


Allah memberikan wanita banyak aturan
begitu juga banyak larangan yg harus di hindari..
wanita adalah sumber dosa...
tapi itulah cara Allah memuliakan kita WANITA

KHADIJAH, AISYAH, FATIMAH
bisa menjadi suri tauladan agar bisa  selamat dunia akhirat..

Dia Wanita

Kemuliannya yang membuatnya terjaga
Kecantikan akhlaknya yang menjadikanya tertutup
Kecerdasannya yang diakui dunia
Kepribadianya yang melahirkan pradaban
.
Jika para pujangga hanya mampu melukisan tentang keindahanmu
Sungguh itu hanyalah semu
.
Karna tenangmu telah terlukis abadi dalam surat Annisa
Yang terjaga kesuciannya
.
Ketangguhanya ada pada khadijah
Kecantikan akhalaknya melekat pada Aisyah
Kesederhanaanny terlukis pada Fatimah
.
Mereka nyata di rindu surga
Karna ketaatan dan ketundukanya pada sang pencipta. . “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

Nilai mulia seorang wanita terletak dari seberapa bijaksana ia menjaga keindahannya, sebab ujian terbesar seorang wanita adalah ketika harus menyaingi hawa nafsunya untuk tak terlena sedikitpun dalam mengumbar keindahan yang dimilikinya kepada mata yang tak berhak melihatnya.
.
Maka dari itu, muliakanlah dirimu wahai wanita dengan terus menjaga keindahan yang kamu miliki, sebab bila kamu sudah pandai menjaga dirimu dari mata yang menghinakan sudah pasti Allah akan menyandingmu untuk membantu agar hatimu selalu terketuk oleh hidayah-Nya.
.
Kerana wanita akan dihinakan, dikatakan sumber musibah, dikatakan syaitan yang nyata apabila ia tak menghargai keindahan yang ada pada dirinya.
Share:

Sabtu, 11 Mei 2019

Lisanmu Menentukan Nilai Dirimu



Ada peribahasa, lisan itu bisa lebih tajam dari pedang. Kebenarannya sudah teruji, sebab kata-kata bisa memberikan luka yang lebih parah dari tebasan pedang

Satu pedang hanya bisa melukai satu atau beberapa orang, tapi lisan bisa hasilkan fitnah, yang korbannya bukan hanya sepuluh duapuluh, tapi sepenuh negeri

Karenanya Rasulullah ingatkan tentang menjaga lisan, sebab salah satu sebab manusia paling banyak rusaknya, karena tak bisa menghubungkan akal dan lisannya

Ingat, yang harus diatur itu lisan kita, bukan lisan orang lain. Sebab kita tak punya kuasa pada lisan orang lain, yang kita kuasai, ya lisan kita sendiri

Jadi jangan terlalu repot menanggapi celaan atau cacian orang lain, sebab bukan kita yang akan dihisab atas itu, dirinya justru yang akan dihisab

Omongan orang, tak menggambarkan nilai kita sedikitpun, tapi justru memberitahu level yang bicara. Nilai kita ditentukan dengan bagaimana respons kita atas itu

Karena lisan adalah pedang, maka cercaan dan celaan itu betujuan untuk melukai, kalau kitanya baper, malah si pencela akan senang, ia sudah berhasil melaksanakan tujuan

Ingat, tak ada satupun yang bisa melukai kita, kecuali kalau kita mengizinkannya. Kita tak bisa kendalikan orang lain, tapi kita berkuasa dan berdaulat atas diri sendiri

Belajar Islam, itu efeknya kita mampu menguasai diri sendiri, menggunakan lisan untuk kebaikan, dan bisa tetap tenang meskipun dihujani kata-kata berbisa

Terutama saat Ramadhan ini, habiskan saja tenaga dan suara, untuk melafadzkan ayat-ayat Allah, untuk berdakwah, untuk kebaikan. Abaikan mereka yang mencela

Sebab tiap-tiap manusia akan bertanggung jawab dengan amal mereka sendiri. Maka mengapa kita menyibukkan diri dengan apa yang orang lain katakan?

Share:

Sabtu, 04 Mei 2019

Kutebus Diri dari Api Neraka


نشهد ان لا اله الا الله نستغفر الله
نسألك الجنة و نعوذ بك من النار

"Ya Allah.... Kami meminta surga, dan berlindung dari api neraka."

Surga sebuah tempat yang,

ما لا عين رأت و لا اذن سمعت و لا خطر على قلب بشر

Tak pernah dipandang mata, tak pernah terdengar oleh telinga, bahkan tak pernah terlintas di hati setiap insan.
Tempat yang Allah janjikan bagi mereka yang melaksanakan ketha'atan dan menjauhi maksiat.

Bagaimana degan mereka yang senantiasa bermaksiat?
Allah janjikan neraka bagi mereka...

Dulu, Ketika Iblis hendak dimasukkan ke dalam neraka. Iblis meminta pada Allah,
"Ya Allah... Tunggu jangan kau matikan dulu aku. Biarkan aku menggoda anak cucu Adam sampai hari kiamat.."

Allah pun menyetujui permintaan Iblis.
Iblis ingin agar banyak yang menemaninya di neraka kelak! Hingga ia melakukan 1001 cara untuk menyesatkan manusia.

Maka... Apa kita sudi tuk menemani Iblis di neraka?!
Kita diberi tips oleh Imam Sya'roni dalam perjanjian yang diberi oleh gurunya,

 Berupayalah untuk membebaskan diri dari api neraka!

Dengan cara apa?
Rasulullah Shallallaahu Alayhi Wasallam bersabda,

من قال لا إله إلا الله سبعين ألف مرة حرم الله عليه النار

"Barangsiapa membaca Laillahaillaallah, 70.000 kali niscaya Allah mengharamkannya dari api neraka."

🖋 Ibn 'Arobi bercerita...

Suatu ketika, dikampungku ada seorang anak kecil yang disingkap hijabnya oleh Allah. Dia pun menangis tersedu karena melihat ibunya berada di neraka.

Semua orang tidak ada yang tahu apa sebab dia menangis, kecuali aku. Maka, ku katakan pada diriku,
"Aku akan membebaskan ibu anak ini dari api neraka dengan membaca لَا إِلٰهَ إِلَّا الله sebanyak 70.000 kali."

Selesai dari bacaan itu, aku berkata, "Ya Allah, jadikanlah bacaanku pada lembaran amal ibu anak itu."

Setelah beberapa saat anak itu tertawa bahagia dan berkata, "Sekarang ibuku telah keluar dari neraka."

Amalkanlah bacaan ini dan berprasangka baiklah kepada Allah! Sungguh ukuran pahala itu tidak bisa dihitung dengan matematika karena itu semua adalah kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Maka, perbanyaklah berdzikir. Khususnya ditempat-tempat yang banyak orang lalai dari Allah. Seperti pasar, dll.
Insya Allah, dengan keutamaan Allah menurunkan rahmat bagi orang-orang yang lalai tersebut. Mereka tidaklah berbuat sesuatu, tapi mereka dihitung oleh Allah sebagai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Semoga Allah selamatkan kita, dan orang-orang yang kita cintai dari panasnya api neraka.
Dan kami berniat mengamalkannya... Aamiin

Sumber : Al-Bahrul Maurud fil Mawatsiq Wal Uhud.
Share:
Jasaview.com

Dilihat 30 Hari Terakhir

Jasaview.com
Jasaview.com